BatakPedia.org- Usai berbicara dan mendorong komoditas haminjon sebagai komoditas unggulan eskpor Indonesia serta menyampaikan sejumlah permasalahan yang dialami para petani pada saat rapat kerja (raker) dengan Menteri Perdagangan RI.
Martin Manurung melakukan lawatan ke Sumatera Utara dalam rangka reses anggota DPR RI.
Usai bertemu Gubenur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Medan. Martin mengatakan bagaimanakah reaksi Anda ketika tahu harga haminjon atau kemenyan Toba di luar negeri mencapai Rp 3 juta per kilogram (Kg), namun harga di tingkat petani harga haminjon justru bisa menukik di bawah Rp 150.000 per kg?
“Kita tahu di luar negeri saja haminjon bisa mencapai Rp 3 juta per kilogram. Sementara di bawah (rakyat) itu hanya dibeli Rp 170.000, bahkan bisa Rp 150.000 per kilogram,” ujar Martin.
Martin mengungkapkan alasan tersebut dikarenakan posisi komoditas jenis haminjon masih sangat gelap.
“Kenapa haminjon gelap? Hal ini ditengarai kondisi di tingkat petaninya yang cenderung banyak tidak beruntung. Sebaliknya pedagang antara yang dinilai cukup menikmatinya,” ujar Martin.
Lebih lanjut Martin mengatakan dengan kondisi tersebut agar sejumlah pihak dapat bersinergi dengan memotong mata rantai dari perdagangan komoditas ini dalam menjaga tata niaganya.
“Harapan kita agar nilai atau harga haminjon ini di petani bisa lebih baik,” tegas Martin.
Walaupun demikian Martin masih mempelari hal tersebut dan belum berbicara serius mengenai kondisi terseut kepada Gubsu Edy Rahmayadi.
“Saya belum ngomong sama Pak Gubernur, karena memang saya masih pelajari itu semua,” tutupnya. (hitabatak)