responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
Batakpedia.org-Taman Wisata Alam (TWA) Sijaba Hutaginjang berada di di tiga desa yaitu Desa Silando, Huta Ginjang dan Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara. Kawasan ini berada pada ketinggian 960 – 1095 meter dpl dan berada sekitar 4 km dari tepian Danau Toba yang merupakan salah satu keunikan dunia. Kawasan TWA Sijaba Hutaginjang yang berada di atas Danau Toba ini terdiri dari dua fragmen/kelompok kawasan hutan dengan total luas ± 500 Ha. Namun kedua kawasan tersebut menjadi satu kesatuan yang disebut dengan Taman Wisata Alam Sijaba Hutaginjang dan menjadi satu pengelolaan.
Tempat menikmati panorama di TWA Sijaba Hutaginjang
Flora
Tanaman pioner yang berupa pinus-pinusan yang banyak terdapat pada dataran tinggi, semak, kaliandra, ilalang dan sebagainya mendominasi kawasan ini akibat kurangnya pasokan unsur hara dan rendahnya kelengasan tanah. Namun pada bagian sisi Barat Laut dari Kawasan Hutaginjang terdapat sekelompok tanaman Pinus/Tusam (Pinus merkusii). Menilik dari rendahnya jenis tanaman habitus pohon, maka kawasan Taman Wisata Alam Sijaba Hutaginjang dapat sebagai lahan penunjang budidaya tanaman Pinus, dan perlu dikembangkan arboretum sebagai lokasi koleksi berbagai tanaman, dengan mempertimbangkan faktor fisik Taman Wisata Alam Sijaba Hutaginjang, sehingga mampu membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Fauna
Tanaman semak dan perdu di kawasan ini membuka peluang menjadi habitat berbagai jenis serangga untuk berkembang biak. Sesuai kaidah piramida makanan, ada sumber pakan maka akan ada predator. Oleh karena itu kawasan yang menjadi habitat serangga ini juga menjadi habitat bagi burung – burung kecil pemakan biji serta serangga. Selain itu juga terdapat burung Elang karena di kawasan ini juga terdapat binatang kecil pengerat seperti tikus, juga beberapa jenis reptil. Menilik dari fauna yang ada di dalam kawasan, Taman Wisata Alam Sijaba Hutaginjang membuka peluang untuk dikembangkan sebagai lahan penelitian bagi ekosistem dataran tinggi dengan iklim kering, serta penelitian bagi berbagai jenis serangga dan burung kecil pemangsa serangga atau biji. Selain hal tersebut juga peluang pengembangan wisata pengamatan burung. Alternatif lain adalah membangun kebun burung yang mampu menampung berbagai jenis burung yang berada di Taman Wisata Alam Sijaba Hutaginjang, sehingga mampu menjadi daya tarik dan sumber gen berbagai jenis burung dari dataran tinggi. Oleh karena itu diperlukan mitra untuk berpartisipasi mewujudkan hal tersebut.
Potensi Pariwisata
Istana Sisingamangaraja
TWA Sijaba Hutaginjang berada pada areal yang belum mengalami pencemaran udara; berada dalam deretan Pegunungan Bukit Barisan; berada pada ketinggian di atas 900 mdpl, maka kawasan ini akibat ketiga hal tersebut memiliki udara yang sejuk dan suasana yang tenang. Selain hal tersebut, kawasan ini juga berpotensi untuk dikembangkan karena potensi lain yang dimiliki kawasan ini seperti obyek wisata sekitar kawasan.
Berkaitan dengan upaya pengembangan kepariwisataan alam, potensi yang penting adalah letak kawasan ini yang berdekatan dengan obyek wisata lain yaitu yang berada di radius 10 – 15 km adalah lokasi panorama Hutaginjang, dari lokasi ini kita dapat memandang bebas Pulau Samosir, Pantai Balige, Pantai Muara dan areal persawahan di pinggiran Danau Toba. Selain itu juga berdekatan dengan Istana Sisingamangaraja, Tobak gulu-gulu, dan tempat makam Raja Sisingamangaraja ke XII.
Terdapat rencana pengembangan Pulau Pardepur atau Sibandang, untuk dijadikan pusat wisata dan hiburan ekslusif oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir yang berada ± 4 km dari kawasan. Merupakan bagian dari jalur wisata Danau Toba (Parapat)–Tarutung–Sipirok–Taman Nasional Batang Gadis–Sumatera Barat. Selain itu Tapanuli juga merupakan daerah yang memiliki keunikan tinggi di Sumatera Utara, baik karena kultur budayanya maupun karena sumber daya alam yang dimiki. Oleh karena itu dari masa ke masa, Tapanuli khususnya Kabupaten Tapanuli Utara telah banyak dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai daerah bahkan dari berbagai negara. Mereka melakukan kunjungan ke Tapanuli Utara dalam rangka pengembangan usaha dan untuk rekreasi. Pengunjung manca negara dalam satu tahun yang terdata rata rata antara 100 – 200.(gpswisata)