Batakpedia.org- Diacara Eco Fashion Indonesia di Jakarta, upaya pengenalan dan promosi Ulos Batak semakin terus dilakukan. Romy M Eddy selaku ketua Dekranasda Kabupaten Dairi serta istri bupati Kabupaten Dairi, Romy memperkenalkan kain ulos hasil penenun Desa Silalahi, Sumatera Utara, hingga ke Eropa.
Beberapa waktu lalu, istri Bupati Kabupaten Dairi tersebut memperkenalkan kain ulos tersebut dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019, di Antwerpen, Belgia
Ya kita sudah sempat fashion show ke Belgia,” kata Romy M Eddy saat ditemui di Epiwalk Kuningan Jakarta Selatan.
Menurut dia, respons masyarakat eropa terhadap kain ulos hasil penenun Desa Silalahi tersebut sangat baik.
“” Kami memperkenalkan kain Ulos hingga ke Eropa, upaya yang kami lakukan dengan tujuan kain Ulos bisa dikenal dan semakin diketahui oleh dunia, Responnya sangat bagus, kami bawa brand Tenun Silahi dan kami melakukan fashion show di sana,” ujar Romy.
Tindak laju dari pengenalan Ulos kedunia adalah dengan membuka pasar untuk kain ulos di Belgia. Hal ini akan dicoba dengan memanfaatkan sekolah fashion yang ada di Belgia.
“Kami sebenernya mau buka pasar, kan di Belgia itu adalah negara fashion, di situ ada sekolah fashion yang terkenal, kalau nggak salah namanya Royal Academy Fashion,” ucapnya dilansir dari laman Tribunnews.com
“Nah keluaran dari sana designer terkenal, mereka kan ada kurikulum untuk membuat karya, nah kalau kita bisa membuat mereka tertarik untuk buat karya dari kain kita itu sangat luar biasa,” ujarnya.
Romy M Eddy berkeinginan meningkatkan nama kain ulos yang menjadi ciri khas masyarakat Batak, dengan membuat kain ulos yang ramah lingkungan.
Kain ulos Batak menggunakan pewarna alami dengan menggabungkan kunyit dan jeruk purut untuk membuat warna kuning untuk tidak terlalu mencolok pada kain ulos.
Hal itupun sejalan dengan tema eco fashion yang diangkat di Next Generousion dirasa sangat cocok dengan anak millenial sekarang yang berkreasi di bidang fashion. (hitabatak)