• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Horas, Bukan Hanya Milik Orang Batak

batakpediabybatakpedia
23 Agustus 2019
inUmum
0 0
0
Horas, Bukan Hanya Milik Orang Batak
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Batakpedia.org– Sapaan Horas sudah tidak hanya menjadi entitas suku Batak saja, kata ini sudah dikenal sebagai ungkapan keakraban bagi masyarakat Indonesia.

Ungkapan yang sebetulnya sudah tidak asing lagi terdengar bagi telinga kita masyarakat Indonesia, apapun suku dan darimana berasal. Horas, sudah menjadi semacam ucapan salam yang membawa makna kehangatan dan keakraban bagi mereka yang saling bertemu.

Biasanya, ketika seseorang yang bertemu dengan kawannya yang berasal dari Medan, Sumatera Utara terutama orang Batak, secara spontanitas ungkapan Horas menjadi pembuka keakraban mereka. Padahal, mungkin saja sebelumnya tidak pernah bertemu.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, ungkapan Horas memang dimaknai dan diidentikkan dengan identitas budaya orang Batak. Maknanya bisa bermacam-macam, namun yang awam ketahui ungkapan ini sama artinya dengan ungkapan keakraban yang lain misalnya “selamat pagi”, atau dalam bahasa Jawa “sugeng enjang”, dan sebagainya.

Bermakna Homograf

Bagi orang Batak sendiri, kata Horas sudah memiliki banyak makna dan tidak terlepas dari kondisi seperti apa yang dihadapi pada saat ungkapan tersebut diucapkan. Horas bisa diartikan sebagai sebuah harapan, Horas juga bisa diartikan sebagai ucapan pada suatu momen perpisahan dan Horas juga bisa dimaknai ungkapan kebahagiaan.

Dengan masing-masing makna tersebut memiliki pelafalan yang berbeda, misalnya Horas yang berarti ucapan seperti “salam”, “selamat pagi”, penekanan dalam penyebutannya terletak pada huruf “o”. Bunyi vokal huruf “o” ini harus diucapkan lebih tinggi dibandingkan huruf vokal lainnya yakni “a”. Jika, penekanan dalam penyebutannya pada huruf vokal “a”, maka maknanya akan berbeda lagi yakni Horas mengartikan sebagai sebuah harapan atau permohonan.

Horas Bagi Orang Toba

Istilah Batak Toba muncul karena kebanyakan populasi suku ini mendiami sekitar Danau Toba; juga disebut halak Samosir atau orang Samosir karena leluhur mereka berasal dari pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba. Zaman kolonial Belanda, suku Toba sering disebut dengan Batak Barat untuk menegaskan keberadaan mereka di sebelah Barat Danau Toba, yang dilawankan dengan masyarakat Simalungun yang mendiami wilayah Timur Danau Toba (Antono & Purnomo, 2003). Suku Batak Toba, sekarang merupakan populasi terbanyak dari suku-suku Batak yang lain (Yakobus Ndona, 2018).

Orang Batak Toba memaknai pencapaian hidup bermuara pada tiga nilai yakni hamoraon, hagabeon dan hasangapon. Hasangapon berarti kemuliaan, kewibawaan dan kehormatan. Nilai pertama ini menjadi dorongan bagi orang Batak untuk gigih memperjuangkan dan meraih kedudukan sosial di masyarakat. Nilai kedua, Hamoraon diterjemahkan yang berarti memiliki kekayaan atau memiliki banyak harta. Dan nilai yang ketiga, Hagabeon merupakan nilai tertinggi. Orang Toba melihat, kehadiran anak, terutama anak laki-laki melebihi segala nilai lain. Kehadiran anak menjamin kelanjutan generasi dan perolehen hak-hak dalam adat. Kehadiran anak memberi kehormatan dan gelar baru kepada orang tua. Mereka memperoleh gelar baru sebagai amang dan inang, ayah dan ibu dari si anak. Hal yang sama terjadi dengan pahopu atau cucu, sang opung (kakek dan nenek) memperoleh gelar baru sebagai opung doli dan opung boru (Yakobus Ndona, 2018).

Tiga nilai besar itulah yang dimaknai Orang Batak Toba dalam kata Horas. Horas berarti pemenuhan ketiga nilai dasar itu, meskipun pencapaian horas membutuhkan nilainilai pendukung seperti nilai–nilai sosial, religius dan sebagainya.

Sementara ditinjau dari terminologi falsafahnya, Horas memiliki makna yang erat kaitannya dengan motto hidup orang Batak yang senantiasa menjadi pedoman hidupnya.

Makna yang pertama yakni Holong masihaholongan yang berarti kasih mengasihi. Makna kedua yakni, On do sada dalan nadumenggan yang memiliki arti inilah jalan yang terbaik. Selain itu, nilai lainnya adalah Rap tu dolok rap tu toruan yang memiliki arti terdekat sebagai seia sekata, Asa taruli pasu-pasu atau supaya kita diberkati, kemudian terminologi yang terakhir yakni Saleleng di hangoluan yang artinya selama kita hidup.

Empat terminologi itu menjadi satu kesatuan yang mengandung pesan supaya orang Batak selama hidupnya saling mengasihi, saling menolong dan saling membantu, karena hal tersebut merupakan jalan terbaik. Maka, tidak heran ada pelabelan tidak tertulis bahwa orang Batak umumnya memiliki watak menolong dan kekeluargaan yang tinggi. (indonesia.go.id)

Previous Post

Ingin Foto Prewed yang Ciamik, Pakaian Tradisional ini bisa Refrensi Buat Kamu

Next Post

Mau Masak Makanan Khas Batak? Manuk Na Pinadar dan Nasi Pollong Bisa di Coba

Next Post
Mau Masak Makanan Khas Batak? Manuk Na Pinadar dan Nasi Pollong Bisa di Coba

Mau Masak Makanan Khas Batak? Manuk Na Pinadar dan Nasi Pollong Bisa di Coba

Please login to join discussion

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In