• Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
    • Kebijakan Privasi
    • FAQ
    • Kerja Sama
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Mau Masak Makanan Khas Batak? Manuk Na Pinadar dan Nasi Pollong Bisa di Coba

batakpediabybatakpedia
23 Agustus 2019
inUmum
0 0
0
Mau Masak Makanan Khas Batak? Manuk Na Pinadar dan Nasi Pollong Bisa di Coba
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Batakpedia.org – Setiap keluarga pasti punya resep andalan masing-masing dalam menghidangkan masakan khas yang mampu menggugah lidah penghuni rumah maupun para tamu undangan saat disuguhkan masakan khas keluarga. Setiap tangan-tangan yang punya kreasi, pasti mampu menghasilkan hidangan sempurna, mampu ‘menendang’ selera makan anggota keluarga untuk menyantap masakan khas yang disuguhkan, tidak terkecuali dalam setiap momen keluarga, tidak terkecuali dalam momen tidak terlupakan seperti momen puasa hingga menjelang lebaran nanti.

Kami juga punya resep keluarga yang siap dihidangkan di setiap waktu pertemuan keluarga. Momen menjelang puasa, kami juga punya resep masakan khas yang harus dibagi untuk dicobain oleh keluarga yang ingin menikmati kuliner khas keluarga yang berasal dari Batak Toba. Kuliner ini sangat ciri khas, karena perpaduan antara masakan khas Batak Toba dengan Pak-pak Dairi

Bicara tentang Danau Toba, maka pesonanya sudah sampai ke seluruh jagad raya ini betapa indah dan mempesonanya danau yang dijuluki “negeri indah kepingan surga” yang tiada duanya di dunia. Sangat beruntung Sumatera Utara memiliki danau yang menjadi destinasi wisata dunia yang dilindungi oleh UNESCO.

Tidak hanya keindahan alamnya, ternyata Danau Toba mampu memberi kehidupan kepada jutaan rakyat Indonesia yang hidup disekitar dengan tujuh kabupaten atau kota, yaitu: Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Simalungun, Dairi dan Karo yang berada di lingkaran Danau Toba.

Inilah yang membuat Danau Toba menjadi lebih bermakna dan sangat vital perananya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak heran apabila bapak Presiden mencanangkan bahwa Danau Toba salah satu dari sepuluh destinasi parawisata yang wajib dikunjungi dan mampu mendatangkan devisa bagi negara.

Selain tempat wisata, tentunya kuliner-kuliner asli dari tanah Batak yang diturunkan secara turun temurun tentunya tidak ketinggalan menjadi santapan yang harus dicoba dan dirasakan. Sangat beragam dan memiliki ciri khas. Salah satu yang paling menyita perhatian dan sangat diminati adalah Manuk na Pinadar.

Manuk Napinadar, berasal dari dua kata, yaitu Manuk dan Napinadar. Manuk (bahasa Batak), artinya Ayam Kampung, sedangkan Napinadar, artinya yang dibakar atau dipanggang dengan dilumuri bumbu khas yang telah disiapkan sebelumnya.

Sedangkan Nasi “Pollong” atau “Pelleng” adalah Nasi Kuning khas dari Pakpak Barat yang diracik dengan bumbu-bumbu khas Batak. Kedua hidangan ini sudah menjadi hidangan tradisi oleh orang tua kami yang disukai turun temurun hingga sekarang.

Saat libur Pembukaan Puasa, maka hidangan ini adalah hidangan spesial yang harus dibuat dan disantap bersama keluarga sebagai pertanda rasa sukacita dan penyemangat untuk menjalani puasa nantinya dengan baik. Juga sebagai pertanda bahwa kita di saat libur berkumpul, sehingga tidak salah apabila kuliner ini dihidangkan sebagai pengobat kangen saat bertemu dengan orang-orang yang kita cintai.

Konon ceritanya, nasi kuning ini disediakan oleh nenek moyang para pejuang dari tanah Pakpak Barat untuk memberangkatkan mereka agar berani di medan perjuangan, agar selamat dan pulang membawa kemenangan. Jadi, hingga sekarang, orangtuaku meyakini dengan makan bersama Nasi Pollong bersama dengan Manuk Napinadar, diharapkan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan, memberikan semangat dan bisa menjalani tahun yang baru dengan penuh kemenangan.

Cara Membuat Manuk Napinadar

Tanggal 16 Mei 2018, awal libur Pembukaan Puasa. Momen ini kami gunakan untuk mengadakan acara makan bersama dengan menu spesial, Manuk Napinadar. Pagi-pagi sekali, Ibu telah menyiapkan ayam kampung di kandangnya sebanyak tiga ekor (ini harus sesuai dengan kebutuhan keluarga ya) dengan berat yang berbeda-beda. Ada yang 1,5 kg, 1 kg dan 2 kg, karena keluarga kami cukup banyak.

Setiap orang punya tugas masing-masing, kaum perempuan mempersiapkan bumbunya, sementara saya bersama abang mempersiapkan api dan air mendidih. Setelah itu, Ibu atau saya bergantian untuk memotong ayam kampung tersebut satu persatu. Setelah itu saya bersama abang bertugas untuk mencabuti bulu ayam tersebut.

Sementara bumbu yang disiapkan, adalah:

  1. Jeruk Nipis satu atau dua biji,
  2. Bawang Merah disiapkan 6-10 siung,
  3. Bawang Putih disiapkan 6-10 siung,
  4. Garam secukupnya,
  5. siapkan Cabai merah dan cabai rawit secukupnya, karena di keluarga kami rata-rata suka masakan pedas, maka cabe merah dan cabe rawit dibuatkan dalam porsi yang banyak.
  6. Jika saudara Suka kecap, sediakan juga kecap. Jika tidak suka Kecap, tidak apa-apa juga, karena di menu yang sesungguhnya tidak ada kecap, tetapi oleh beberapa Cheff dimodifikasi dengan menambahkan Kecap untuk menambah rasa.
  7. Hal yang tidak kalah penting, siapkan Andaliman, bumbu khas Batak Toba yang rasanya sudah mendunia ini yang membuat menu spesial semakin spesial. Bisa dibuatkan 1½ sendok makan andalimanya.
  8. Kemiri digongseng atau disangrai sebanyak 7 biji.

Setelah bumbu disiapkan, maka langkah selanjutnya cara membuatnya Ayam Napinadar:

    • Darah ayam kampung dipanaskan,
    • Haluskan semua bumbunya
    • Lumuri ayam kampung dengan garam, air jeruk purut.
    • Gonsenglah hingga baunya harum. Ingat, jangan lupa juga ikut darah ayam di Gonseng.
    • Ayam kampung tadi, potong jadi beberapa bagian, jangan terlalu kecil. Kalau satu kilo ayam kampung, potong menjadi 10 bagian. Biar rata masaknya, waktu dipanggang jangan lupa bolak-balikkan ayam nya.
    • Pangganglah ayam tersebuat menggunakan arang hingga benar benar matang. Setelah itu, bumbu yang sudah dihaluskan tadi, taburkan ke daging ayam yang sudah matang. Dan siap untuk dihidangkan.

Cara Membuat Nasi Pollong

Setelah Manuk Na Pinadar selesai dibuat, menu yang tidak kalah menarik adalah nasi kuning yang sering dinamai dengan Nasi Pollong. Sebenarnya nasi kuning ini banyak juga dijumpai di daerah-daerah lain di tanah air, namun cara pembuatannya berbeda-beda.

Bahan-bahan pembuatan Nasi Pollong :

    1. Kunyit 1½ buah,
    1. Kelapa yang sudah diparut 1 biji.

Nah, di sini saya akan mencoba menjelaskan cara pembuatan nasi kuning ala keluarga kami :

    • Nasi di masak setengah matang, untuk nasi 1 kg, santannya satu liter,
    • Tuangkan santan 1 liter tersebut ke dalam nasi yang sedang di masak, bersamaan dengan Kunyit yang telah dihaluskan.
    • Perhatikan apinya, jangan terlalu besar, tunggu sampai nasi yang dimasak menjadi lembek.
    • Setelah lembek, sajikan dalam bentuk yang menarik, ke dalam piring seperti pada gambar. Dan siap untuk dihidangkan bersamaan dengan Manuk Napinadar.

Memang untuk mengerjakan kedua resep ini sangat dibutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup karena tingkat kerumitan dan pengerjaannya yang sedikit merepotkan, apalagi dalam membelah bagian perut ayam dan memotong-motong bagian ayam untuk membuat gulai ayam. Karena Manuk Napinadar dan Nasi Pollong tidak lengkap tanpa gulai ayam.

Setelah selesai di masak, maka kedua hidangan ini saatnya dihidangkan untuk di santap bersama dengan anggota keluarga yang lain. Hidangan ini sangat cocok di sanpta saat beramai-ramai, karena di sinilah tampak kebersamaan, kedekatan antar anggota keluarga, apalagi dihiasi dengan canda dan tawa, rasa pedas akan hilang bersamaan dengan munculnya canda dan tawa saat bersantap bersama.

Semoga resep ini bermanfaat dan mampu menjadi nominasi Anda dalam membuat resep masakan saat berbuka Puasa atau saat Ramadhan nanti. Semoga berkenan. (hipwee)

Join BatakPedia.org Telegram Group

Terkait

Previous Post

Horas, Bukan Hanya Milik Orang Batak

Next Post

Bagot Ni Horbo, Kuliner Khas Batak

Next Post
Bagot Ni Horbo, Kuliner Khas Batak

Bagot Ni Horbo, Kuliner Khas Batak

Tinggalkan PesanBatalkan balasan

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Berlangganan ke Blog via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 938 pelanggan lain

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Tulisan Terbaru

Raja Inal Siregar

Raja Inal Siregar

8 April 2021
Gereja Methodist Indonesia

Gereja Methodist Indonesia

7 April 2021
Kuliner dan Kue Khas Batak

Kacang Sihobuk

6 April 2021
Adam Malik Batubara: RI-2 yang Dituduh Agen CIA

Adam Malik

6 April 2021
Barus, Tapanuli Tengah

Barus, Tapanuli Tengah

3 April 2021

Tentang BatakPedia

Batakpedia.org memuat tulisan tentang Batak, baik menyangkut adat budaya, pariwisata, peristiwa, ekonomi, hukum, sosial, dan lain-lain.

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Dukung Kami!

Batakpedia.org memuat tulisan tentang Batak, baik menyangkut adat budaya, pariwisata, peristiwa, ekonomi, hukum, sosial, dan lain-lain.

true